InfoMJLK.id — Penyuluh Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memperingati Hari Kartini 2021 dengan cara yang tak biasa. Mereka berkumpul di Pasar Sindangkasih untuk membagikan ratusan kondom kepada para pedagang.
Pembagian ratusan kondom serta pil KB itu dilakukan para ibu-ibu penyuluh KB serta dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).
Kepala DP3KB Kabupaten Majalengka Nasrudin mengatakan pembagian kondom dan pil KB itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kartini serta untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya merencanakan sebuah keluarga.
"Ini bagian dari memperingati Hari Kartini, seperti diketahui beliau adalah pejuang perempuan di Indonesia. Kami juga ingin mengingatkan masyarakat akan pentingnya merencanakan keluarga," kata Nasrudin kepada detikcom, Rabu (21/4/2021).
Selain di Pasar Sindangkasih Cigasong, pembagian kondom dan pil KB juga dilakukan serentak di 11 pasar tradisional lainnya yang ada di Kabupaten Majalengka.
“Hari ini serentak dilakukan baksos dalam rangka Hari Kartini, kami membagikan kondom dan pil KB di 12 pasar tradisional serta memberikan layanan KB gratis di 32 fasilitas kesehatan," ujar Nasrudin.
Kabid Ketahanan Keluarga Sejahtera DP3KB Kabupaten Majalengka Titin Kustiningsih menjelaskan momen Hari Kartini di bulan Ramadhan ini ingin dimanfaatkan untuk kembali sosialisasikan pentingnya program KB.
"Hari Kartini ini memang berbarengan dengan Ramadhan dan kita ingin memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan masyarakat tentang pentingnya keluarga berencana," ucap Titin.
"Jadi kami membagikan alat kontrasepsi yang praktis berupa kondom dan pil KB ini. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengendalikan penduduk," dia menambahkan.
Dalam melaksanakan tugas untuk mensosialisasikan program keluarga berencana di Kabupaten Majalengka, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah kurangnya tenaga penyuluh yang berstatus PNS.
Untuk itu, di momen Hari Kartini ini, Titin berharap pemerintah bisa segera menambah penyuluh KB yang berstatus PNS.
"Tantangan kami sebagai penyuluh sangat banyak, yang utama adalah kekurangan jumlah penyuluh yang berstatus PNS. Kami berharap pemerintah mengangkat penyuluh yang non-PNS saat ini jadi PNS," ujar Titin.
Sumber : Detik.com
0 Comments