infomjlk.id - Acara bincang film The Founder yang diselenggarakan oleh HIPMI pada sabtu 28 Januari di Jatiwangi art Factory, kebetulan saya dipilih menjadi salah satu pemantik. Nonton bisa jadi cara penghilang stres selain bermain lato-lato, atau makan seblak pedas ditemani calon mertua. Kemarin saya nonton film The Founder, ini adalah film tentang mekdi, bagaimana bisa perusahaan burger menjadi mendunia? Burger ibarat soal sorabi kalau di kita, kan bisa aja sorabi juga mendunia. Buka cabang di New York, Londan, atau Azerbaizan. Kira-kira hal inilah yang saya dapatkan, dari sudut pandang bisnis kuliner.
1. Operasional Mantap
Jujur pas liat adegan ini amazing pisan, sampai segitunya untuk mencari alur kerja di dapur agar pelayananan di dapur yang tadinya 30 menit menjadi 30 detik. Scene itu sampai ditonton ulang berkali-kali, dan dipause-pause agar ngeuh adegannya. Memang dalam bisnis kuliner, menunggu adalah salah satu hal yang paling fundamental.
2. Menyelesaikan masalah konsumen
Pendiri Mekdi pinter melihat masalah yang dikeluhkan sama konsumennya, misalnya ngantri yang lama, atau pesanan yang salah. Mereka fokus di masalah itu. Dengan metode "fastfood" setiap pesan tidak akan salah, pesanan kan langsung diambil sama yang pesan dan juga cepat.
3. Ilmu harus berkembang
Nah ini yang menjadi konflik dalam cerita ini, ilmunya si pendiri mekdi hanya berkutat di bidang produksinya saja, sementara mitra bisnis mereka terus menambah ilmu seperti keuangan dan hukum. Jadinya, cukup tragis sih endingnya, pokoknya tonton aja sendiri ya nanti.
Sepertinya masih banyak insight lainnya, baraya bisa ikut acara diskusi tentang film ini yang nanti bakal yang obrolin di dalam acara "Bincang Film The Founder" yang digagas oleh HIPMI Majalengka ini.
0 Comments