infomjlk.id - Baraya infomjlk apabila ingin merasakan neraka maka tutuplah telinga kalian, kamu akan merasakan mendidihnya api neraka. Sambil melihat lembaran demi lembaran komik siksa neraka yang ditulis oleh MB Rahimsyah dan dilukis oleh Ema Wardana menambah suasana gory karena ditusuk dan disetrika sebab berdosa di dunia.
Zaman dulu kala saat saya sekolah SD di Burujul, Jatiwangi pengalaman membeli dan membaca komik siksa neraka terus teringat sampai sekarang. Komik horor suasana gory ini berkumpul dengan komik Petruk oleh Tatang S dan Si Buta dari Gua Hantu oleh Ganes TH namun komik siksa neraka menjadi daya tarik saya. Sering saya bertanya-tanya apakah benar jika saya mencuri maka tangan saya akan dipotong namun tumbuh lagi, dipotong lagi dan terus berlangsung seperti itu. Lalu apabila tidak berpuasa maka akan dibelit ular raksasa dan digigit terus berulang. Namun saat kecil hal itu jadi rasa takut yang sesaat namun penggambarannya terngiang sampai dewasa saat ini.
Saya kira pengalaman membaca komik siksa kubur dan setan-setan seperti gadis kuntilanak hanya ada saat saya kecil namun kini dialami pula oleh adik saya yang bersekolah SD. Bedanya sekarang konten komik setan sudah modern misalnya, Legenda Setan Facebook yang dikeluarkan oleh DG toys, http://dgtoys.id . Dimensi bacaan komik horor ini berada pada segmen mainan anak sehingga sering ditemukan pada pedagang mainan dengan harga terjangkau.
Memang komik horor ini menjadi komersial yang bagus. Di samping itu pula menjadi cambuk untuk mengingatkan saya beribadah dan hal-hal baik saat kecil meskipun dewasa saat ini saya sadar bahwa komik tersebut lolos sensor dari torture porn dengan suasana gory karena menampilkan ketelanjangan saat disiksa dalam neraka dan sayangnya dikonsumsi oleh anak-anak karena bisa didapatkan di pedagang mainan.
Penanaman narasi setan atau siksa kubur sejak dini ini ditentang pula oleh M. Firmansyah, pemerhati budaya kontemporer (Lebak Wangi, Burujul) menurutnya konsep setan itu tidak ada dan bukan sebuah roh halus yang menampakan diri maka ia menanamkan pada putranya bahwa hal itu hanyalah halusinasi visual yang terus tertanam pada memori otak kita sehingga kita mengeluarkan pada mata kita sebuah wujud yang padahal itu berada dalam alam bawah sadar. Sehingga apabila putranya ia bawa ke hutan atau ke tempat pemakaman sekaligus, putranya malah berlarian tanpa rasa takut dan ia nyatakan bahwa konsepnya berhasil. Selebihnya konsep jin itu adalah sebuah skala sifat atau karakter yang apabila menuju pada skala melebihi angka 0 (kemanusiawian) maka bisa jadi ia adalah golongan yang mempunyai sifat jin. Kemudian jin yang sering kita gambarkan dari makhluk yang bertanduk dan seram adalah hanyalah sebuah simbol atau gambaran dari sifat jahat yang bukan manusiawi.
Namun terlepas dari itu memang komik setan memunculkan dua koin terbalik manakala ada pertentangan ada juga sisi yang lain yaitu mereka yang bekerja dan meraup rezeki dari proses kreatif itu patut kita apresiasi lebih karena itu adalah seni yang bernilai terlebih bisa menanamkan hal yang berkesan dalam ingatan saya.
Radc
0 Comments