infomjlk.id - Apa yang terjadi ketika orang-orang meninggalkan budaya berternak dan budaya angon (gembala)? Apakah nanti daging kambing dan sapi harus diimpor dari luar negeri? Minggu 11 juni 2023, upaya untuk mempertahankan budaya ini dilakukan oleh warga Majalengka dengan cara mengajak para peternak domba di Kampung Kaputren, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh membuat acara bertajuk “Ngarit Award,” pagelaran annual ini sudah diadakan tiga tahun berturut-turut. “Ya alhamdulillah, ini ketiga kalinya, dan setiap tahun selalu ada peningkatan.” tutur Amin Halimi, panitia Ngarit Award kepada infoMJLK. Lalu apa itu Ngarit Award?
Menurut Amin, Ngarit Award adalah ajang untuk mempromosikan kearifan lokal masyarakat Kaputren yang memang gemar beternak. Beberapa peserta bahkan mengaku sudah merawat kambing turun-temurun warisan orang tua dan kakek buyut. Oleh sebab itu istilah Jurkam muncul, jurkam yang artinya “Juru Rawat Kambing,” dia juga mengatakan bahwa ajang ini sekaligus mempromosikan domba-domba lokal yang memang selalu dicari-cari jelang hari raya idul adha tiba. “Oleh sebab itu waktun (penyelenggeraannya) selalu berdekatan dengan idul adha, memang sengaja.”
Ada 60 peserta yang berpartisipasi, dari seluruh penjuru Kampung Kaputren. Bapak-bapak berdandan menggunakan setelan jas, dasi, dan kopeah, lengkap dengan sepatu pentofel sedangkan ibu-ibu menggunakan kebaya. Tak kalah dengan mereka, ada juga kambing yang menggunakan pakaian yang unik. Ke-60 peserta kemudian dipertandingkan, cukup seru ketika bapak-bapak dari kampung berdandan melakukan ngarit (mencari rumput) menggunakan pakaian tersebut pula mereka disuruh berjalan sambil menuntun kambing ala catwalk, apalagi ketika melihat tingkah kambing yang aneh, beberapa kambing bahkan loncat ke meja juri. Sorak sorai suara warga terdengar, acara sederhana ini tetap menjadi perayaan dan hiburan yang megah bagi masyarakat Kaputren. Tidak ada penilaian yang spesifik namun panitia menyediakan hadiah untuk para pemenang. Acara ini dimenangkan oleh Bapak Masta yang berhak mendapatkan trophy bergilir, voucher menginap di salah satu hotel di Majalengka serta voucher menginap di Villa Kampung Taman.
Dewan juri di acara ini juga bukan kaleng-kaleng, ketua KPU, Ketua Bawaslu, dan eks Ketua Kadin Kabupaten Majalengka diplot untuk menjadi juri. Ada tiga pemenang dari ngarit award, meskipun begitu seluruh peserta berhak mendapat tiket menginap di salah satu hotel di Majalengka. Acara ini berlangsung meriah, bahkan diliput beberapa media nasional. “Berharap dengan kegiatan ini ada peningkatan penjualan hewan qurban bagi para peternak meningkat dari tahun sebelumnya, dan kegiatan ini berharap menjadi daya tarik destinasi wisata kedepannya.” tutup Amin.
0 Comments