infomjlk.id.-- Sejak akhir pekan kemarin, beberapa tempat wisata di Majalengka mulai ramai dipadati pengunjung. Pasalnya, libur Natal dan menjelang pergantian tahun baru merupakan momen yang pas untuk pergi berlibur.
Namun, ternyata tidak semua tempat wisata di Majalengka bisa menikmati berkah ramainya pengunjung di momen libur Natal dan tahun baru ini.
Salah satunya, keluhan datang dari masyarakat sekitar Curug Muara Jaya ketika ditanyai tim @infomjlk terkait pemberlakuan akses satu jalur yang diklaim merugikan pihak Curug Muara Jaya.
Narasumber menjelaskan, pemberlakuan akses satu jalur yang mewajibkan para pengendara baik roda 2 maupun 4 hanya diperbolehkan naik melalui Sukasari Kidul - Panyaweuyan - Argamukti; dan tidak diizinkan masuk dari arah Cikaracak - Argalingga, telah merugikan pihak pengelola wisata dan masyarakat sekitar serta berdampak pada sepinya pengunjung ke Curug Muara Jaya.
Masalahnya, dampak yang dirasakan tidak hanya di tahun ini saja. Sebelum-sebelumnya juga sama dan terjadi penurunan jumlah pengunjung yang cukup signifikan.
Menurut pihak pengelola wisata pemberlakuan akses satu jalur ini telah dimulai sejak tahun 2021 atau pasca pandemi Covid-19.
Sebagai perbandingan, tim @infomjlk mengakumulasi rata-rata jumlah pengunjung sebelum dan sesudah pemberlakuan akses satu jalur ini, dan hasilnya sebagai berikut:
2016-2019
Jumlah pengunjung Curug Muara Jaya setiap libur hari raya besar (Lebaran, Natal, dan Tahun Baru) mencapai rata-rata 800-1000 lebih pengunjung per tahunnya.
2021-2023
Jumlah pengunjung Curug Muara Jaya setiap libur hari raya besar (Lebaran, Natal, dan Tahun baru) hanya mencapai rata-rata 300-400 pengunjung per tahunnya.
Sementara itu, masyarakat sekitar dan pihak pengelola wisata telah membuat laporan terkait masalah ini ke pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka.
Meski telah mendapat jawaban akan ditindak lanjut, namun masyarakat sekitar dan pihak pengelola wisata sampai sekarang belum mendapatkan kejelasan.
0 Comments