INFOMJLK.ID - Alih-alih menuding manipulasi atau kecurangan pemilu seperti yang dilakukan netizen, Melalui CNN Indonesia, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC Pratama Persadha menduga ada celah pada aplikasi Sirekap.
Pihaknya merinci Sirekap bermasalah dalam hal ketiadaan fitur pengecekan kesalahan (error checking) sistem masukan data (entry).
Menurut Pratama, jika dilihat pada data TPS, sepertinya sistem entry data yang dipergunakan oleh KPU tidak memiliki fitur error checking, dimana seharusnya hal tersebut mudah saja dimasukkan pada saat melakukan pembuatan sistem. Sehingga kesalahan memasukkan data baik disengaja maupun tidak disengaja tidak dapat terjadi.
Sistem semestinya bakal menolak jika jumlah perolehan suara pemilihan presiden di atas jumlah suara yang sah jika fitur error checking itu ada. Kemudian Sistem juga akan menolak jika penjumlahan jumlah suara sah ditambah surat suara tidak sah tidak sama dengan baris jumlah seluruh suara sah dan suara tidak sah.
Sementara itu, merespons sejumlah keanehan data Sirekap, melalui CNN Indonesia, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengaku tak ada niat manipulasi suara lewat Sirekap.
Pihaknya mengklaim jumlah kesalahan Sirekap cuma 0,64 persen jika dibandingkan dengan total 358.775 TPS yang sudah mengunggah hasil Pemilu.
Pihaknya juga mengaku akan mengoreksi publikasi hitungan suara Pemilu 2024 yang belum sesuai.
0 Comments