Menanti Kemungkinan Reaktivasi Jalur Kereta Api Cirebon–Kadipaten

Source: infomjlk.id

InfoMJLK.id -- Melihat gencarnya pembangunan dan reaktivasi jalur kereta api yang dilakukan oleh Pemprov jabar akhir-akhir ini. Bukan tidak mungkin, beberapa tahun ke depan jalur kereta api Cirebon–Kadipaten juga akan di fungsikan kembali sebagai penunjang beragam kebutuhan masyarakat dan daerah, baik dalam upaya mendongkrak laju perekonomian daerah maupun pariwisata. 

Meski demikian, reaktivasi Jalur Kereta Api Cirebon–Kadipaten tentu bukanlah pekerjaan yang mudah. Sebab pada dasarnya jalur ini nyaris berada di samping Jalur Pantura Cirebon dan Jalan Raya Cirebon–Bandung yang tentunya padat dengan aktivitas ekonomi dan pemukiman penduduk. 

Jika dilihat dari sejarahnya, keberadaan jalur sepanjang 48,6 kilometer ini mulai dibuka pada 29 Desember 1901 dan ditutup pada 22 Juli 1978. 

Jalur kereta api ini menghubungkan 2 stasiun yakni Stasiun Cirebon SCS dan Stasiun Kadipaten, Kabupaten Majalengka yang dibangun oleh Semarang Cheribon Stoomtram Maatscappij. 

Adanya Jalur kereta api Cirebon–Kadipaten memang tidak lepas dari keberadaan pabrik gula di Majalengka, sehingga dimanfaatkan untuk keperluan mengangkut logistik. 

Meski demikian, terdapat juga angkutan penumpang di jalur kereta api ini. karena dalam sehari terdapat 4 kali perjalanan yang meliputi: 2 kali keberangkatan dari Stasiun Kadipaten dan 2 kali dari Stasiun Cirebon. 

Kereta api ini, pada masanya diandalkan untuk mengangkut penumpang, hasil bumi, hingga hewan ternak. Pedagang dari wilayah Kadipaten pun banyak yang membawa daun jati untuk dikirim ke Cirebon. 

Wajar saja, sebab pada waktu itu di wilayah Kadipaten masih banyak daun jati yang biasa dipakai untuk pembungkus Nasi Jamblang. 

Umumnya, warga dari Kadipaten biasa membawa daun jati tersebut dengan kereta untuk dikirimkan ke wilayah Cirebon, terutama kepada para pedagang Nasi Jamblang.

Post a Comment

0 Comments