Inilah 7 Amalan Hari Raya Idul Adha, Salah Satunya Istighfar di Pagi Hari Raya

Source: istockphoto.com

InfoMJLK.id -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 2024 jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. 

Nah, bagi baraya yang ingin mengamalkan amalan 10 Dzulhijjah/Hari Raya Idul Adha adalah sebagai berikut. 

1. Menghidupkan Malam Hari Raya dengan Ibadah 

Nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya: “Siapa yang menghidupkan malam Idul Fitri dan dan malam Idul Adha, maka hatinya tidak akan mati, ketika hati orang lain mati.” (H.R Thabrani). 

Keterangan: menghidupkan malam hari raya memiliki beberapa derajat. Paling sedikit adalah dengan melakukan salat Isya dan Shubuh berjamaah. 

Derajat pertengahan adalah dengan mengisi sebagian besar malam dengan ibadah. Derajat tertinggi adalah dengan mengisi seluruh malam dengan ibadah. 

2. Takbir Idul Adha 

Rasulullah Saw bersabda yang artinya: “Hiasilah hari raya dengan Takbir.” (HR Thabrani). Takbir dibaca dengan suara yang jahr (lantang) bagi laki-laki. 

Takbir Hari Raya Idul Adha ada dua macam:

Takbir Mursal: takbir yang tidak dibatasai dengan waktu dan tempat, artinya disunahkan pada setiap keadaan, baik di masjid, rumah, maupun pasar. Ketika berdiri, duduk, berjalan maupun naik kendaraan. Takbir mursal disunahkan mulai tenggelamnya matahari malam Hari Raya Idul Adha sampai takbiratul ihram Salat Id. 

Takbir Muqoyad: takbir yang pelaksanaannya terbatas setelah waktu salat. Baik salat fardhu maupun sunah, baik salat ada’ maupun qadha. Bagi yang tidak haji dimulai dari setelah melakukan salat Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai setelah shalat Asar akhir Hari Tasyriq. Bagi yang Haji dimulai dari Dzuhur Hari Kurban (tanggal 10 Dzulhijjah) sampai Subuh akhir Hari Tasyriq. 

3. Mengucapkan Tahniah (Selamat Hari Raya). 

Sahabat Watsilah ra berkata yang artinya: “Aku berjumpa dengan Rasulullah Saw pada Hari Raya maka aku berkata “Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu.” Maka Nabi Saw menjawab. “Ya, semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu.” (HR Baihaqi). 

4. Istigfar di Pagi Hari Raya 

Memperbanyak membaca istigfar sebelum Shalat Id. Keterangan: Dalam Kanzun Najah disebutkan Syaikh Al-Wanai mengatakan bahwa siapa yang membaca istigfar sebanyak seratus kali setelah salat Subuh pagi hari raya. Maka akan dihapus dosa-dosanya dari dalam buku catatan amalnya. Dan pada hari kiamat akan aman dari siksa. 

5. Membaca Tasbih dan Tahmid 

Pada hari raya hendaknya ia membaca: Subhannallah Wa Bihamdihi. Catatan: disebutkan dalam Kanzun Najah siapa yang membaca dzikir tersebut sebanyak tiga ratus kali (antara selesai salat Subuh sampai salat Id). 

Kemudian menghadiahkan pahalanya untuk kaum muslim yang sudah wafat, maka seribu cahaya akan masuk di setiap kuburan. Dan Allah akan memasukkan seribu cahaya ke kuburnya setelah ia telah wafat. 

6. Dianjurkan bagi yang ingin melakukan salat Idul Adha agar tidak makan sampai selesai melakukan salat Id.

Sahabat Buraidah ra menuturkan: 

Nabi Saw tidak keluar pada Hari Idul Fitri kecuali sampai menyantap makanan terlebih dahulu. Dan tidak menyantap maknan di hari idul Adha sampai setelah selesai melakukan salat. (HR Turmudzi). 

7. Berudhiyah 

Berkurban hukumnya Sunah Muakkad Rasulullah Saw bersabda yang artinya: 

Tidak ada amalan manusia yang di Hari Nahr (Idul Adha) yang lebih disukai oleh Allah azza wa jalla selain menumpahkan darah (hewan qurban)” (HR Turmudzi dan Ibnu Majah). 

Catatan: bagi yang berniat untuk melakukan udhiyah (berkurban) disunahkan untuk tidak memotong kuku dan rambut semenjak hari pertama Bulan Dzulhijjah sampai hewan kurbannya disembelih.

Post a Comment

0 Comments