Mengapa Gangster Begitu Marak di Majalengka? Beginilah Awal Mulanya!

Source: infomjlk.id

InfoMJLK.id -- Banyaknya kasus penyerangan, pembegalan, tawuran, hingga pencurian yang melibatkan gangster akhir-akhir ini di Majalengka sebetulnya bukan hal yang baru. 

Jika ditarik ke belakang, sejak tahun 2000 an awal di Majalengka sudah banyak terlihat bibit-bibit kelompok besar yang mulai eksis dan kian mempengaruhi pola-pola pergaulan anak sekolahan khususnya siswa SMP dan SMA/SMK. 

Mereka dibuat tertarik oleh eksistensi dari kelompok-kelompok tersebut dan beranggapan bahwa memiliki kelompok yang kuat atau bergabung dengan kelompok yang kuat adalah suatu kebanggaan dan bisa disegani oleh banyak orang. 

Hal itu terus menjamur, dan kian marak di tahun-tahun berikutnya. Seperti yang terjadi pada rentang tahun 2010 hingga 2017 di Majalengka. Saat itu, kelompok-kelompok besar gangster sedang eksis-eksisnya, dan sudah jadi rahasia umum jika yang terlibat paling banyak adalah anak-anak sekolahan, baik siswa SMP maupun SMA/SMK. 

Rata-rata dari mereka ikut keanggotaan dan merekrut satu sama lain untuk bergabung ke dalam kelompoknya. Sentimen berbeda kelompok dan dalih musuh bebuyutan jadi isu utama banyaknya aksi perkelahian hingga tawuran di kalangan anak sekolah. Bahkan tak cuma itu saja, di masa itu sentimen kecil antar individu (saling ledek, rebutan perempuan lah, atau ingin ngajago) hingga sentimen kecil antar daerah/desa saja bisa jadi bahan perkelahian hingga berujung tawuran. 

Pengaruh pergaulan dan trend dari kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, bahkan Cirebon dan kota lainnya, juga menjadi faktor utama mengapa hal-hal semacam itu banyak terjadi di Majalengka. Bukan hanya mengkiblat style dalam berpakaian dan aliran musiknya saja, trend pergaulan bebas (miras, narkoba, hingga sex) dan budaya gangster, perkelahian, hingga tawurannya pun ikut menjamur di Majalengka. 

Seiring berjalannya waktu, hal-hal semacam itu kian memburuk di kalangan remaja terutama anak sekolahan. Dampak negatif perkembangan zaman dengan adanya percepatan informasi juga memperparah keadaan tersebut, anak sekolahan di zaman sekarang kian mesra dengan kriminalitas dan tindak kejahatan lainnya. 

Upaya pengamanan dan tindakan hukum dari pihak berwajib nampaknya tak akan cukup jadi solusi untuk masalah ini. Justru pencegahan dengan pembentukan karakter yang positif dan pengawalan ketat dari tiap-tiap instansi pendidikan adalah langkah yang harus diupayakan untuk meminimalisir masalah tersebut.

Post a Comment

0 Comments