InfoMJLK.id -- Tahukah baraya, foto pembacaan teks Proklamasi Indonesia tidak diambil secara resmi melalui undangan kepada wartawan ataupun fotografer secara khusus.
Foto tersebut diambil oleh kakak beradik Alex dan Frans Mendur. Mereka berdua tidak diminta datang saat teks Proklamasi dibacakan. Frans Mendur tak sengaja mendengar kabar dari harian Asia Raya, dan kakaknya Alex Mendur adalah fotografer kantor berita Jepang saat itu.
Keduanya langsung bergegas ke kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Cikini, Jakarta. Dengan mengendap-endap, Mendur bersaudara sampai di lokasi tepat pukul 05.00 pagi. Rupanya hanya mereka berdua, fotografer yang hadir di hari paling penting bagi bangsa Indonesia itu.
Usai upacara, mereka berdua disergap tentara Jepang. Alex ditangkap, kameranya disita, hasil fotonya dibakar. Sementara Frans berkilah, ia mengaku negatif filmnya telah dirampas Barisan Pelopor; padahal telah dikubur dalam tanah. Tentara Jepang pun berhasil ia kelabui.
Setelah dirasa aman, keduanya lalu menggali tanah tempat negatif film dikubur. Tak menunggu lama, film itu kemudian dicetak. Butuh keberanian dan mental baja untuk menemukan lab foto saat itu. Sebab jika tertangkap Jepang, bukan tak mungkin Mendur bersaudara akan dihukum mati!
Tanpa foto karya Frans Mendur, Proklamasi Indonesia tidak akan terdokumentasikan dalam bentuk foto.
Mendur bersaudara lahir di Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara. Alex Mendur lahir pada 1907, sementara adiknya Frans Mendur lahir tahun 1913. Waktu itu nama Mendur bersaudara sudah terkenal dan diperhitungkan media-media asing.
Jadi, sudah sepantasnya kita berterimakasih pada sosok kakak beradik, Alex Mendur dan Frans Mendur. Berkat keduanya, hingga saat ini saksi bisu hari paling penting untuk bangsa ini bisa kita lihat.
0 Comments