Siap Gantikan Jabodetabek! Kertajati Aerotropolis Jadi Lokomotif Ekonomo Baru di Jawa Barat

Source: infomjlk.id

InfoMJLK.id -- Kertajati Aerotropolis di Kabupaten Majalengka segera menjadi koridor baru perekonomian di Jawa Barat. Proyek ini diharapkan mampu mengubah wajah ekonomi regional, memperkuat sektor industri, pariwisata, hingga logistik di kawasan tersebut. 

Dalam acara FGD Peluncuran Kota Industri Baru Kertajati Aerotropolis, Rabu (21/8/2024) di Majalengka. Kepala Badan Pengelola (BP) Rebana, Bernardus Djonoputro menyebutkan koridor lama di Bekasi, Cikarang, hingga Karawang sudah terlalu berat karena beberapa faktor. Di antaranya, biaya logistik yang membengkak, tingkat polusi tinggi, hingga penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM). 

"Kita harus segera geser ke koridor baru, sebab di koridor lama sudah terkendala dengan meningkatnya permukiman kumuh, kemacetan, hingga masyarakat kesulitan mendapatkan tempat tinggal yang layak". 

Keberadaan Kertajati Aerotropolis didukung oleh infrastruktur yang memadai, termasuk akses jalan tol dan transportasi umum yang terkoneksi langsung dengan Bandara Kertajati. 

Kertajati Aerotropolis dalam waktu dekat akan dikenalkan dalam West Java Invesment Summit (WJIS) pada 19 September 2024 di Kota Bandung. 

Dalam pertemuan itu, pembangunan Kertajati Aerotropolis memiliki tujuan untuk menigkatkan pembangunan ekonomi Jabar dan meningkatkan inftrastruktur di Kawasan Rebana melalui rencana pengembangan yang spesifik. 

"Industri yang tidak bisa tumbuh karena berada di daerah padat, mereka akan pindah ke kota industri baru ini," ucap Bernardus. 

Diketahui, Kabupaten Majalengka bakal mendapat efek ekonomi paling depan dibanding kawasan Rebana lainnya. Saat ini,  aktivitas ekonomi Majalengka juga sudah menggeliat.  

Di kota industri baru ini, Pemerintah Kabupaten Majalengka pun sudah mempersiapkan diri dengan sumber daya manusia yang diperuntukan untuk pertumbuhan industri lewat pendirian Polman Kampus 2.  

Selain Majalengka, Metropolitan Rebana juga meliputi Kabupaten Sumedang, Cirebon, Subang, Indramayu, Kuningan, dan Kota Cirebon. 

Kawasan tersebut diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan. 

Pada 2030 mendatang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berupaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10%, pertumbuhan nilai investasi hingga 17%, dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru.

Post a Comment

0 Comments