Detail 32 Triliun Peluang Investasi yang Ditawarkan Kawasan Rebana dan 12 Proyek di Dalamnya!

Source: Istimewa

infomjlk.id — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan 12 proyek di Kawasan Rebana senilai Rp32,73 triliun dalam acara West Java Infrastructure Summit (WJIS) 2024. 


Hal tersebut ditujukan untuk mempercepat pembentukan kutub pertumbuhan baru ekonomi nasional di Kawasan Rebana. 


Adapun proyek-proyek yang ditawarkan meliputi penyediaan air minum dan air bersih; energi hijau panas bumi; pengembangan Bandara Kertajati dan ekosistemnya, Kawasan Industri Baru; dan industri pengolahan garam. 


Semua proyek ini dibangun untuk mengiringi perkembangan Kawasan Rebana yang kini menjadi daerah tujuan investasi menarik bagi para investor dunia. Sebab, dari sekarang sampai lima puluh tahun ke depan, mayoritas industri akan bergerak ke Kawasan Rebana karena di kawasan ini sudah tersedia infrastruktur strategis kelas dunia seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, jalan Tol Cipali, Tol Cisumdawu, bendungan, dan lain sebagainya. 


Beberapa proyek yang akan dibangun antara lain adalah: 


- Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatigede senilai Rp4,31 triliun, dan proyek penyediaan air bersih untuk kawasan Pelabuhan Patimban dan sekitarnya (Rp134 miliar). SPAM ini direncanakan untuk menunjang penyediaan air minum dan air bersih di lima kota Kawasan Metropolitan Rebana yaitu Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dan Kabupaten Majalengka. 


Kapasitasnya mencapai 1.500 liter/detik yang setara dengan layanan air minum untuk 500 ribu rumah tangga. 


- Sedangkan proyek air bersih Patimban ditujukan untuk menyongsong perkembangan kawasan Pelabuhan Patimban di Subang dan sekitarnya. Penyediaan air bersih ini untuk melayani galangan kapal, kawasan industri, dan tenan lainnya. 


- Selain itu, Pemprov Jabar juga menawarkan proyek pabrik garam (Rp250 miliar) sepanjang musim di Kabupaten Cirebon yang ditawarkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, dengan kapasitas 35.000 metrik ton per tahun dari kapasitas produksi 70.000 metrik ton per tahun. 


Pabrik ini dibutuhkan untuk memenuhi  kebutuhan garam industri terutama untuk makanan, pengolahan air, farmasi dan industri  kimia. 


Proyek ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan garam dalam negeri seperti yang digariskan oleh Perpres nomor 126/2022. 


- Pemprov Jabar juga menawarkan  industri pemurnian garam (salt washing). 


Pemerintah telah melarang impor garam pada 2024, sedangkan ada kebutuhan 3,7 juta ton garam secara nasional. PT Agronesia, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar melihat ini sebagai potensi pasar, dan menawarkan proyek Unit Pengolahan Garam di Cirebon dengan nilai investasi  sebesar Rp16,3 miliar untuk menyediakan garam dengan standar industri. 


- Pemprov Jabar juga membuka kesempatan investor untuk terlibat pada enam proyek terkait Bandara Kertajati dan sekitarnya yaitu Kertajati Aircraft Maintenance (Rp 2,55 triliun), kawasan komersial kertajati (mix used commercial Kertajati) dengan nilai Rp1,5 triliun, e-Commerce hub Kertajati (Rp1,31 triliun), infrastruktur utama  aerocity Kertajati (Rp1,2 triliun), Kluster Hub Logistik Kertajati (Rp9,1 triliun), dan Kluster Grand Kertajati Aerocity (Rp5,5 triliun). 


- Pemprov Jabar juga menawarkan Kawasan Industri Baru Sumedang Industrialpolis (Rp4,3 triliun). Kawasan ini berada di lokasi strategis Kabupaten Sumedang yang akan mempunyai dampak positif pertumbuhan. 


Di kawasan ini akan dibangun area industri, perdagangan dan perkotaan, dengan total luas 912 hektare. Industri utamanya adalah otomotif, alat berat, agroindustry, tekstil dan pengolahan kayu. Kondisi terkini, masih pematangan lahan dan pembangunan jalan. 


- Untuk project energi hijau Pemprov Jabar juga menawarkan WKP Tampomas  dengan nilai investasi sebesar Rp2,56 triliun. 


Berlokasi di Kabupaten Sumedang GWK Tampomas memiliki potensi estimasi sebesar 32 Mega Watt. WKP Tampomas menjadi  salah satu potensi energi hijau di Kawasan Metropolitan Rebana. 

Post a Comment

0 Comments