Mengenal Daya Tarik Budaya dan Kearifan Lokal Desa Wisata Bantaragung Majalengka

Source: Ig @lensakelvin

infomjlk.id — Dikutip dari dokumen Rencana Kerja Pengelolaan Desa Wisata Bantaragung BUMdesa Agung Mandiri Tahun 2022, setidaknya ada tujuh potensi adat dan budaya yang bisa dikembangkan. 


1. Hajat Bongkar Bumi

Hajat Bongkar Bumi merupakan upacara adat yang dilaksanakan menjelang musim tanam dan mulai memasuki musim penghujan. Hal ini dilakukan sekaligus menyampaikan doa memohon hujan karena musim kering sudah cukup lama. 


2. Sedekah Bumi

Sedekah bumi merupakan kegiatan rasa syukur atas hasil panen warga. Masyarakat Desa Bantaragung rata-rata masih memegang teguh adat istiadat serta budayanya. Dalam melestarikan kebudayaan yang dimiliki tersebut, masyarakat Desa Bantaragung mengadakan sedekah bumi yang digelar secara rutin setiap satu tahun sekali. 


3. Kawin Cai

Kawin cai merupakan upacara adat komunitas Babakan Girang berupa menyatukan air dari berbagai sumber. Tujuannya adalah bentuk rasa syukur atas kesuburan air yang melimpah, juga bentuk pengakuan adat agar sumber-sumber air yang ada bisa terpalihara dan terjaga dengan baik. 


4. Babarit

Babarit merupakan tradisi nujuh bulanan, yang dimana ada tradisi Mamaca. Mamaca tersebut merupakan kesenian membaca naskah wawacan (atau bisa juga guguritan) yang di tembangkan (dinyanyikan). 


5. Grebeg Syura

Grebeg syura merupakan upacara adat menyambut tahun baru Islam. Acara grebeg syura ini dilaksanakan oleh komunitas adat Kawung Luwuk Blok Malarhayu di Objek Wisata Alam Curug Cipeueteuy. Tujuan dari grebeg syura ini yaitu sebagai bentuk rasa syukur yang diberikan atas keberkahan hidup. 


6. Grebeg Mulud

Grebeg Mulud merupakan tradisi memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang biasa dilakukan penyajian lomba tumpeng dan terdapat mulud ider. Mulud ider merupakan tradisi membaca selawat nabi ke setiap rumah warga secara bergantian. 


Yang tidak kalah penting dari setiap tradisi di bulan mulud adalah Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman menunggu kiriman cau (pisang) dan gula kawung dari masyarakat Desa Bantaragung untuk sesajen para leluhur keraton, sekalipun gula kawung dan pisang banyak dari daerah lain, namun tidak bisa dipakai untuk sesajen kecuali dari Desa Bantar Agung. 


7. Munah

Munah merupakan tradisi warisan leluhur adat Desa Bantaragung sebagai salah satu upaya masyarakat untuk menolak bala. Di dalam acara munah terdapat doa bersama untuk keselamatan seluruh warga masyarakat Desa Bantaragung. 

Post a Comment

0 Comments