Wujudkan Desa Bersih, TPS Desa Leuwimunding Tekan Volume Sampah di TPA Heleut!

Source: radarmajalengka.com

infomjlk.id — Desa Leuwimunding menjadi satu satunya desa di Kecamatan Leuwimunding yang memiliki Tempat Pembuangan Sementara (TPS). 


Berada di lahan seluas 528 meter persegi, cukup mampu mengatasi permasalah sampah di desa tersebut. Bahkan desa ini mampu meminimalisir dan menekan volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Heuleut, Kadipaten yang kondisinya sangat memprihatinkan. 


Dikutip dari radarmajalengka.com, Kepala desa Leuwimunding, Aang Rukman Lesmana mengungkapkan pengelolaan sampah di desanya memang belum 100% selesai. Terutama dibutuhkannya teknologi baru atau alat tungku pembakaran yang tidak menimbulkan polusi udara. 


Aang menjelaskan, TPS di desanya itu memang sudah berjalan sejak setahun terakhir. Sebelumnya, kondisi TPS tidak pernah terurus akibat tidak adanya sumber daya manusia (SDM) yang peduli terhadap lingkungan. 


Namun perlahan mulai ada, dan bahkan setiap hari bekerja mengurai dan membakar sampah-sampah plastik, sampah rumah tangga hingga sampah yang dikirim dari pasar desa Leuwimunding. 


Setahun yang lalu saat kondisi TPS tidak terawat, dirinya bersama warga turun langsung ke lokasi ini untuk membersihkan puluhan ton sampah yang sudah menggunung. Selama sepekan itu truk sampah mengangkut gundukan sampah-sampah yang ada di TPS untuk kemudian di buang ke TPA Heuleut. 


Aang lantas mewujudkan bahwa pengelolaan sampah di TPS-nya harus lebih efektif. Minimalnya bisa habis di TPS dan tidak dikirim ke TPA Heuleut. Akhirnya dibantu oleh dua orang warga yang setiap hari mengelola sampah dilokasi itu, selama satu tahun terakhir ini Desa Leuwimunding tidak lagi menyumbang sampah-sampah ke TPA Heuleut. 


Aang mengaku jangka pendek penanganan sampah di Desa Leuwimunding sendiri yakni habis di bakar. Ini belum dapat memaksimalkan karena minimnya alat atau teknologi pembakaran yang baru. 


Menurut dia, teknologi baru tungku pembakaran sampah memang sudah ada di Bogor. Pengadaannya cukup besar. Saat ini di TPS tersebut baru menggunakan tungku biasa meski tidak dapat maksimal karena tingginya volume sampah yang masuk. 


Sementara ini, Aang mengaku banyak permintaan dari beberapa desa lainnya terkait sampah agar dapat dikelola di TPS-nya. Namun dia menolak karena alat yang belum maksimal. Selama ini pihaknya hanya menggunakan dua pipa pembakaran menggunakan blower. Dua tungku yang ada saat ini tidak bisa habis. 


Aang mengaku tungku blower yang sedang digunakan ini dibiayai oleh anggaran pribadi dan tidak menggunakan dana desa. Meski alat tersebut harus ganti dalam setahun karena kerusakan akibat volume serta tekanan sampah yang terus ada setiap harinya. 


Strategi Atasi Sampah di Desa Leuwimunding


Kepala desa Leuwimunding, Aang mengaku memiliki strategi dalam penanganan sektor lingkungan di desanya. Ia meyakini jika pengelolaan secara baik dan komprehensif maka Desa Leuwimunding bebas sampah. 


Aang mengaku memiliki tujuan kedepannya yakni memperluas tempat pemungutan sementara (TPS) di lahan bengkok desa Leuwimunding tersebut. Dibutuhkan luasan lahan sekitar 5 ribu meter persegi. 


Nantinya setelah infrastruktur sudah terpenuhi, maka dari dana desa dapat memfasilitasi tempat sampah per rumah. Penarikan sampah juga dijadwalkan bakal dilaksanakan setiap hari.

Post a Comment

0 Comments